About Me
Di persimpangan jalan gang asem wetan RT 02 RW 09, aku duduk terpaku nyepengan sirah ini karena lieur teu katulungan.
Itu di sebabkan oleh peristiwa yang amat mengerikan seperti siluman kolorna kolor ijo yang terjadi saparapat detik yang lalu.
Mengapa kamu tinggalkanku disaat aku sedang cingogo sambil maen siki asem di persimpangan ini? dan reuwasnya kamu malah bilang "aying putuslah".
Aku cuma bisa ceurambay dan olohok seperti bongkahan batu badar api yang pecah, disaat kamu berjalan selangkah demi selangkah menjauhiku.
Saat kamu pergi, aku mencoba gugupayan dan berkata "awas aya mobil". Tapina kamu kadon hare-hare teu ngadenge dan akhirnya kamu pun berteriak.
AAAAAA... AA... AAA... BRAKKK... GOOD BYE...
aku tambah olohok dan spontan cai soca ini pun tak terbendung lagi untuk keluar dari kelopak mataku yang teleng neupi ka nyurulung bagaikan geiser menyembur ke udara yang hampa.
Kenapa? Kenapa lo gak dengerin gue wahai princes bungkus indomie, jadinya kan elo pa'eh dan terbang kesana yang tak mungkin ka tenjo deui ku aku.
Sekarang kenyataan ini membuat hatiku meulag, awaku begung , jalanku poek karena yang ku ingat hanya penampakanmu di persimpangan gang asem wetan ini.
Yang sekarang menjadi saksi terpisahnya aku dengan kamu untuk salawasna.